Thursday, 9 December 2010

Sakit hati dan pertemuan (Emang ga nyambung ya)

Lucu ya kadang kalo ngeliat tingkah orang yang patah hati. Ada yang diam seribu bahasa, ga mau makan tapi cuma ngemil. Akhirnya kena obeysitas. Ckckck, kasian. Ada yang lebih extreme lagi, sampai bunuh-bunuhan. Ada yang nyembelih kambing pas Qurban. Karena ga berani bunuh diri, sakit katanya, bunuh orang lain takut masuk penjara. Akhirnya nyembelih kambing aja, sekalian bikin pahala. Itu baru orang sakit hati yang budiman.
Banyak sebab kenapa orang bisa sakit hati. Tapi biasanya yang paling umum adalah orang yang baru putus cinta atau cinta yang ga kesampaian. Kasih tak sampai, cinta bertepuk sebelah tangan. Pokoknya lagu mellow abis deh. Tetapi, yang paling bikin sakit adalah saat kita sakit gigi, terus sakit hati. Sumpah, nyeri luar dalem. Ckck.
Gue sering denger beberapa cerita orang di bohongi oleh cinta, bahkan gue termasuk salah satu kebohongan cinta *curhat. Di suatu saat kita di terbangkan tinggi-tinggi oleh cinta, diayun dibuai ditusuk-tusuk ditombak digorok oleh dewa asmara.Tetapi, saat kita sudah terbuai oleh asmara, seketika itu pula kita dijatuhkan sekeras-kerasnya ke permukaan tanah. Di bejek-bejek sesakit mungkin. Apakah alasannya? Kita juga ga tau, malah kadang hanya karena alasan kecil yang tak berarti sama sekali. Tapi akibatnya itu booow, bikin panas dingin 7 hari 7 malem, lanjut dengan sembelit 3 tahun. Mati aja tuh orang sembelit 3 taon.
Pertemuan pertama dengan orang yang kita suka, adalah cerita yang unik yang akan selalu kita ingat. Terlepas dari pertemuan yang menyenangkan atau tidak, pasti ada sebuah cerita tersendiri yang membuat pertemuan itu serasa tak terlupakan. Walaupun itu pertemuan dalam sebuah kubik toilet, dimana saat kita sama-sama nongkrong dan percakapan pun terjadi dengan baunya. Asik juga lho ngobrol pas lagi ngeden, kalian harus coba.
Kesan pada pertemuan pertama, secara tidak langsung akan mempengaruhi pertemuan-pertemuan berikutnya. Apakah akan ada pertemuan kedua atau tidak, itu tergantung dari kesan pertama. Setelah beberapa pertemuan, pasti akan terjalin hubungan. Tetapi, kita harus memutuskan terlebih dahulu hubungan apa yang akan terjalin setelah pertemuan ini. Agar pada pertemuan selanjutnya kita tidak salah bertindak dan memberikan anggapan yang berbeda terhadap orang lain.
Apabila kita salah memberikan persepsi dalam suatu perkenalan, itu bisa merusak segalanya. Kita ga tau kan apa yang terjadi esok hari. Jadi, apabila hanya ingin berteman, bersikaplah layaknya seorang teman dalam pertemuan tersebut. Ga lebih ga kurang, hanya teman. Jangan keGRan pas naik pesawat ada pramugari tersenyum dengan ramah ke lo. Bukan, itu bukan karena dia suka sama lo, tapi karena kasian sama lo udah nunggu 3 jam karena pesawatnya di delay. Maaf, lagi benci banget kalo kena delay.
Cara kita bersikap dan bertindak di depan orang lain, akan menggambarkan maksud dan tujuan kita terhadap orang tersebut serta melukiskan sikap kita. Jadi lo bisa liat, apakah orang ini ingin berteman dengan kita, berasmara dengan kita, berpacaran dengan kita, atau hanya ingin numpang famous ke kita (maklum, gue termasuk famous person). Kita haru pintar membaca situasi dan kondisi sekitar. Layanknya seorang pencopet yang mengawasi buruannya sebelum bertindak supaya ga mati konyol di gebukin massa. Mending di gebokin doank, kalo ada yang grepe-grepe kan serem juga. *merinding
Jadi intinya, kesan pertama saat pertemuan adalah penting adanya. Entah itu bertemu untuk mencari teman, pacar maupun perkerjaan. Hendaklah bersikap apa adanya dengan segala maksud dan tujuan pasa pertemuan itu. DO NOT SHOW OFF. Gue paling benci sama orang yang suka show off. Suka ngerasa paling hebat padahal hebatan gue (maaf agak narsis). Setelah kenal dengan orang baru tersebut, pahami dan amati dia apa yang dia inginkan dari pertemuan ini. Ingat, salah persepsi, bisa merusak semuanya. Bagaikan setitik tahi dalam semangkuk sup. Bakal bener-bener rusak. Kita juga harus menunjukkan apa yang kita inginkan dari pertemuan itu. Sehingga terbangun jembatan pemahaman antara satu dengan yang lain. Sehingga arus informasi pun berjalan dengan lancar tanpa kemacetan.

Maaf kalo tulisan ini agak ngaco dan ngigo. Maklum, sang penulis sedang menghadapi masalah kegantengan akut.
Salam ceria :)